Sabtu, 26 April 2014

ANALISIS DATA KUANTITATIF


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setelah seseorang memperoleh dan mengumpulkan suatu data yang dikehendaki maka selanjutnya data-data tersebut harus dianalisis agar diperoleh suatu gambaran atau maksud dari semua data yang telah diperoleh.
Analisis data adalah proses penghimpunan atau pengumpulan, pemodelan dan transformasi data dengan tujuan untuk menyoroti dan memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran, kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan. Analisis data mempunyai banyak variasi pendekatan, teknik yang digunakan dan nama atau sebutan bergantung pada tujuan dan bidang ilmu yang terkait[1].
Analisis data dari hasil pengumpulan data merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data ini untuk memberi arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam data. Suatu penelitian yang efektif dan efisien, bila semua data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan teknik analisis tertentu. Itulah kiranya, pada saat merancang penelitian, sudah harus dipikirkan data yang akan dikumpulkan dan teknik analisis data yang akan digunakan. Peneliti harus memastikan pola analisis data mana yang akan digunakan, apakah akan menggunakan pola analisis statistik atau non statistik. Pola mana yang akan digunakan sangat tergantung pada data yang dikumpulkan.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responded atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan statistik inferensial (sering disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi[2].
Nasution menyatakan : ”Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”[3].

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan analisis kualitatif ?
2.      Apa saja angkah-langkah analisis data kuantitatif ?
3.      Apa saja macam-macam  analisis kuantitatif ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ANALISIS DATA KUANTITATIF
Analisa menurut Patton sebagaimana dikutip oleh Lexy J. Moleong, adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola atau kategori dan uraian satuan dasar sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan.[4]
Dalam Joko subagyo analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidak benaran dari suatu hipotesa. Dalam analisis diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti dalam menalar sesuatu.[5]
Analisis data dalam buku Ahmad Tanzeh adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.[6]
Menurut Bogdan dan taylor analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.[7]
Analysis means the categorising, ordering, manipulating and summarising of data to obtain answers to research questions.[8] Dari pernyataan Kerlinger tersebut, ternyata bahwa analisis data mencakup banyak kegiatan, yakni: mengkategori data, mengatur data, memanipulasi data, menjumlahkan data, yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.
Analisa data adalah proses menyerderhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Statistik disini berfungsi menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.[9]
Sedangkan data kuantitatif yaitu data dalam bentuk jumlah dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka-angka atau pemperbandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat/ uraian.[10]
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa metode analisis data merupakan cara untuk menganalisa hasil dari data yang diperoleh dalam penelitian sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Analisis data ini dilakukan setelah terkumpulnya semua data hasil penelitian. Adapun cara yang ditempuh dalam rangka menganalisis data kuantitatif ini dengan menggunakan metode statistik.
Berikut ini beberapa tujuan analisis data antara lain:[11]
1.      Memecahkan masalah-masalah penelitian
2.      Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian
3.      Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian
4.      Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
Adapun tujuan dari analisis data ialah untuk meringkas data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.”The purpose of analysis is to reduce data to intelligible and interpretable form, so that the relations of research problem can be studied and tested”.[12] Untuk itu, kita harus dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami.

B.     LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA KUANTITATIF
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data. Di dalam buku-buku lain sering disebut pengolahan data. Ada yang menyebut data preparation, ada pula data analysis.
Dalam proses analisis data, ada beberapa langkah pokok yang harus dilakukan yaitu:
1)      Checking Data
Pada langkah ini, peneliti harus mengecek lagi lengkap tidaknya data penelitian, memilih dan meyeleksi data, sehingga hanya yang relevan saja yang digunakan dalam analisis. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini, antara lain: [13]
a)      Meneliti lagi lengkap tidaknya identitas subjek yang diperlikan dalam analisis data. Misalnya: nomor urut, jenis kelamin, kelas, asal daerah, pekerjaan, dan sebagai nya.
b)      Meneliti lengkap tidaknya data, yaitu apakah istrumen pengumpulan data sudsh secara lengkap diisi, jumlah lembaran tidak ada yang lepas atau sobek, dan sebagainya.
c)      Cara mengisi jawaban intem apakah sudah betul, misalnya peryataan yang bersambuang dengan jawaban ya dan tidak, bagi yang meanjawab tidak, maka tak perlu mengisi pernyataan, kalau ya bagaimana. Atau ada responden yang menjawab “tidak tahu” padahal jawabanya itu penting sekali.
Hasil checking ini berupa pembetulan kesalahan, kembali lagi ke lapangan, atau mengedrop item yang tak dapat dibetulkan.
2)      Editing Data
Editing yakni kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadangkala belum memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebih bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui proses editing.[14] Data yang telah di teliti lengkap tidaknya, perlu diedit yaitu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, bila masi ada yang kurang jelas atau meragukan. Kegiatan yang lain antara lain:[15]
a)      Pernyataan, jawaban, catatan yang tidak jelas diper jelas dan disempurnakan.
b)      Coret-coretan, kata-kata sandi atau singkatan di perjelas untuk menghilangkan keragu-raguan pada data.
c)      Mengubah kependekan dari jawaban menjadi kalimat yang lebih bermakna.
d)     Melihat kondisi data dengan rencana penelitian.
e)      Meyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu.
Langkah editing ini betul-betul menuntut kejujuran intelektual (intelectual honesty) dari peneliti, yakni peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, atau apapun dengan maksud agar data tersebut sesuai dan kosisten dengan rencana risetnya.
3)      Coding Data
Coding data yaitu merubah data menjadi kode-kode yang dapat dianipulasi sesuai dengan prosedur analiisis statistik tertentu. Oleh karena itu, pemberian kode pada jawaban-jawaban sangat penting untuk memudahkan proses analisis data. Kode apa yang digunakan, tergantung kepada kesukaan peneliti, bisa kode angka atau huruf. Pada umumnya, orang lebih meyukai kode angka. Untuk pelaksanaan “coding” ini, peneliti harus membuat pedoman yang di sebut coding guide atau coding book yaitu memberi petunjuk arti dari masing-masing kode dan di kolom mana kode itu direkam.Kemudian peneliti membuat transfer sheet atau coding sheet yaitu lembaran kertas yang digunakan untuk merekam kode dari masing-masing data penelitian. Coding sheet berupa garis-garis vertikal dan horisontal, sehingga membentuk kolom dan baris.[16]
Kolom yang disediakan sebanyak alternatif jawaban dari peryataan tersebut. Sedangkan untuk peryataan yang, memerlukan satu jawaban, maka masing-masing jawaban dideri kode sendiri dan kolom disediakan cukup satu kolom. Peyusun coding book dan perekaman data dalam coding sheet akan sangat membantu, baik untuk penyimpanan data, maupun untuk keperluan analisis data, khususnya. Analisis satistik, dan komputer.[17]
4)      Tabulating
Setelah semua data di deri kode dann direkam dalam coding sheet dan dicatat dalam coding book, maka langka selanjutnya ialah tabulasi data. Tabulasi yaitu meyediakan data dalam bentuk tabel- tabel agar mudah di analisis data, khususnya. Analisis statistik, dan komputer.[18]
Penerapan analisis data sesuai dengan pendekatan penelitian, maksud rumusan yang dikemukakan adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.
Analisis statistik baru dapet dilaksanakan, bila prosedur analisis data telah diselesaikan. Ahli-ahli statistik telah menyediakan macam-macam teknik analisis statistik, baik disesuaikan dengan tujuan analisis maupun dengan jenis data yang akan dianalisis.[19] Apabila tujuan analisis hanya ingin melukiskan gejala yang ada, maka teknik analisis statistik berupa tabulasi frekuensi, grafik, poligon, histogram, modus, median, mean, range, deviasi yang kiranya cukup memadai. Peneliti cukup dengan menghitung frekuensi dari kode-kode dalam coding sheet yang telah di buat.[20] Apabila analisis data ingin mengetahui pengaruh dari suatu gejala yang lain, maka teknik analisis yang tepat yaitu Chi-Kwadrat atau t-test, sedangkan model desain penelitian yang tepat ialah design Experimental.[21]
Akan tetapi, komputer sangatlah berguna dalam menganalisis data. Dikarenakan saat ini berbagai kegiatan ilmiah, terutama kegiatan penelitian menjadi mustahil kalau tidak mengikutsertakan komputer sebagai media transformasi, yang tidak saja berfungsi sebagai penghimpun, menyimpan, mendemonstransikan data, tetapi juga dapat digunakan untuk mendiskripsikan  dan menganalisis data-data penelitian.
Penggunaan komputer pada penelitian, terutama penelitian sosial, lebih banyak dibantu oleh tersedianya software siap pakai yang berhubungan dengan statistika. Telah disadari bahwa statistika memegang peranan penting dalam analisis data. Walaupun demikian peranan statistika tidak lebih dari sekedar alat penelitian (a set tools). Sebagai alat analisis data, beberapa rumus pengolahan data statistika telah dibuat dalam program-program siap pakai yang tersimpan di floppy disk maupun hard disk, seperti antara lain Dynastat, Microstat, SPSS, AMOS, dan sebagainya. Biasanya pada program siap pakai tersebut, telah tersedia berbagai bentuk alat pengolahan data statistik, baik itu statistik deskriptif maupun inferensial.[22]
C.    MACAM-MACAM  ANALISIS KUANTITATIF
Analisis data dalam penelitian kuantitatif yakni menggunakan statistik. Ada dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Berikut ini skema macam-macam statistik analisis data:

1.      Statistik Deskriptif
Statistik Deskripsi adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Statistik deskripsi dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi apabila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.[23]
Statistik deskriptif menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. Hal ini digunakan untuk menunjukkan deskriptif kuantitatif dalam bentuk yang dapat dibaca dengan mudah.[24]
Dalam bukunya Burhan Bugin kuantitatif deskriptif yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apaadanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada.[25]
Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan ciri-ciri dasar dari data hasil penelitian, dengan memberikan rangkuman sederhana tentang sampel dan ukuran. Disertai dengan grafik analisis sederhana, statistik deskriptif secara sederhana menggambarkan apa yang ditunjukkan oleh data. [26]
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral diantaranya perhitungan mean, median, modus, perhitungan kuartil, desil, presentil, perhitungan penyebaran data melaui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.
2.      Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan kebenaran teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Disebutkan juga statistik inferensial adalah statistik yang digunakan dalam penelitian sosial sebagai alat untuk menganalisis data untuk tujuan-tujuan eksplanasi. Artinya statistik model ini hanya dipakai untuk tujuan-tujuan generalisasi. Dengan kata lain bahwa penelitian ini bertujuan utama untuk menguji hipotesis penelitian. [27]
Statistik Inferensial, disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas. Adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Disebut statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.
Statistik inferensial, menyelidiki pertanyaan, model dan hipotesis. Dalam banyak kasus, kesimpulan dari statistik inferensial melebihi dari apa yang ditunjukkan oleh data itu sendiri. Seringkali, seseorang menggunakan statistika inferensial untuk membuat kesimpulan dari data terhadap kondisi yang lebih general. Jadi, statistika inferensial secara sederhana menunjukkan ada apa dengan data yang diperoleh.[28]
Dalam statistik inferensial dibagi menjadi 2 yakni statistik parametis dan statistik non parametis, yakni:
a.       Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik ini memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.
b.      Statistik Non Parametris
Statistik yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Dalam statistik ini tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan[29].
1)      Macam data. Macam-macam data penelitian diantaranya yaitu: nominal, ordinal, interval atau rasio.
2)      Bentuk Hipotesis. Ada tiga bentuk hipotesis yaitu: hipotesis deskriptif, komperatif dan assosiatif.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Metode analisis data merupakan cara untuk menganalisa hasil dari data yang diperoleh dalam penelitian sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Analisis data ini dilakukan setelah terkumpulnya semua data hasil penelitian. Analisis data meliputi 3 langkah yaitu : Checking Data, Editing Data, Coding Data dan Tabulating data.
Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Ada dua macam statistik yaitu statistik deskriptif yakni statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi dan statistik inferensial yakni teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan kebenaran teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Dalam statistik inferensial dibagi 2 yakni: (1) Statistik parametris yakni digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dan (2) Statistik nonparametris yakni statistik yang tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Dalam penelitian, apapun yang kita temukan, apakah hipotesis diterima (terbukti) atau ditolak (tidak terbukti), tidak menjadi masalah, artinya penelitian kita tetap sah sebagai penelitian ilmiah. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut, apabila hipotesis kita tidak terbukti. Sikap seperti inilah yang membantu kita untuk bersikap jujur secara intelektual.

DAFTAR PUSTAKA

Bugin,Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press,2001.

Bungin, H.M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,Cet.6. Jakarta: Kencana,2011.

Esterberg, Kristin.Qualitative Methods in Social Research. Mc Graw Hill: New York,2002.

Hasan, Iqbal.  Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press,2010.

Kerlinger, Fred N. Foundation of Behavioral Research. New York: Renehart and Winston Inc,1973.

Lexy, J.Moleong.Metodologi Penulisan Kualitatif.Bandung: Tarsito,1990.

Sinarimbun,et al. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES,1989.

Subagyo,Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta,2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,2010.

Tanzeh,Ahmad. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras,2009.

Widi,Restu Kartiko. Asas Metodologi Penelitian,Cet.1. Yogyakarta: Graha Ilmu,2010



[1]  Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),  253.
[2] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,2010),  147.
[3] Kristin Esterberg, Qualitative Methods in Social Research  (Mc Graw Hill: New York, 2002),  145.
[4] J. Moleong Lexy, Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Tarsito, 1990),  103.
[5] Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2004),  106.
[6] Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009),  69.
[7] Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),  29.
[8] Fred N.Kerlinger, Foundation of Behavioral Research (New York: Renehart and Winston Inc,1973), 134.
[9] Sinarimbun,et al. Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES, 1989),  263.
[10] Subagyo, Metode Penelitian, 106.
[11] Hasan, Analisis Data,  30.
[12] Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, 134.
[13] Moh.Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian (Malang: UIN Maliki Press,2010), 124.
[14] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial format-format Kuantitatif dan Kualitatif  (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 182.
[15]Kasiram, Metodologi Penelitian, 125.
[16] Kasiram, Metodologi Penelitian, 125-126.
[17] Ibid., 129.
[18] Ibid., 129.
[19] Ibid., 130.
[20] Kasiram, Metodologi Penelitian, 130.
[21] Ibid., 132-133.
[22] H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,Cet.6 (Jakarta: Kencana, 2011),  173.
[23] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,  148.
[24]  Widi, Asas Metodologi Penelitian,  257.
[25] Bungin, Metodologi Penelitian,  187.
[26] Widi, Asas Metodologi Penelitian.,  254.
[27] Bungin, Metodologi penelitian sosial.,  210.
[28] Widi, Asas Metodologi Penelitian.,  255.
[29] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif .,  150.